Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Lian Gouw

Oleh: Dahlan Iskan

Kamis, 10 Juni 2021 – 07:07 WIB
Lian Gouw - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: disway.id

Itu tahun 2010. Ketika Lian berumur 73 tahun. Ketika sudah 50 tahun tidak pernah mau tahu lagi tentang Indonesia.

"Waktu itu hujan deras. Dari bandara langsung ke tempat acara," katanya.

Perbedaan waktu Jakarta-San Francisco yang lebih dari 12 jam membuat Lian kurang enak badan. Dia mengalami apa yang disebut jet lag.

Kedatangan Lian ke Indonesia membawa perubahan drastis pada sikapnya. Dari membenci ke mencintai. Terutama mencintai bahasa Indonesia. Cinta yang setengah mati. Sampai Lian memutuskan untuk kursus bahasa Indonesia.

Setelah itu, Lian bolak-balik ke Indonesia. Ke banyak kota. Juga ke Bandung –yang melahirkannya. Namun, di Bandung dia sudah tidak punya keluarga sama sekali.

Tempat sekolahnya, SMA Lyceum, masih ada. Sudah banyak berubah. Rumah sakit Boromeus juga masih ada. ”Kosambi berubah menjadi lebih bagus,” katanya.

”Bagaimana dengan rumah Nana yang ada di cerita novel itu?” tanya saya.

”Entah...,” jawabnya. Mungkin rumah yang jadi sentral cerita itu memang hanya fiksi.

Dari novel inilah saya jadi tahu apa beda Bandung Selatan dan Bandung Utara. Yang dibatasi rel kereta api.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
  • Dahlan Iskan

    Jaga Hati

    Rabu, 24 April 2024 – 07:07 WIB
    Jaga Hati - JPNN.com
  • Dahlan Iskan

    Politik Hati

    Selasa, 23 April 2024 – 07:07 WIB
    Politik Hati - JPNN.com
  • Humaniora

    Tak Melulu Bisnis, Tionghoa Juga Berpartisipasi Dalam Berbagai Aspek  

    Minggu, 21 April 2024 – 17:45 WIB
    Tak Melulu Bisnis, Tionghoa Juga Berpartisipasi Dalam Berbagai Aspek   - JPNN.com
  • Dahlan Iskan

    Emas Bodoh

    Minggu, 21 April 2024 – 08:15 WIB
    Emas Bodoh - JPNN.com
X Close