Libatkan Seluruh Pegawai Pemkab Jadi Tenaga Marketing
Setelah itu, baru konsolidasi budaya yang ditingkatkan. Misalnya, warga yang semula kurang peduli kebersihan kini jadi cinta kebersihan. ’’Perilaku masyarakat juga berubah. Tadinya cuek terhadap orang luar, kini jadi baik dan ramah,’’ jelasnya.
Anas kini bisa bangga melihat perubahan image yang cukup signifikan di daerahnya. Sebab, Banyuwangi pernah mendapat predikat sebagai kabupaten terjorok nomor 2 di Jawa Timur pada 2010. ’’Nah, sekarang kami terus berbenah,’’ katanya.
Keberhasilan Anas mempromosikan Banyuwangi ke seluruh penjuru Indonesia tersebut sama sekali tidak melibatkan tim khusus. Semua promosi dilakukan langsung oleh seluruh pegawai pemkab.
Bahkan, para PNS di lingkungan pemkab diwajibkan memahami program dan misi Banyuwangi. ’’Kami targetkan kepala dinas bisa menguasai dan menjelaskan arah dan tujuan program pemda,’’ ujarnya.
Pelibatan para birokrat untuk menjadi tenaga marketing bagi Banyuwangi, menurut Anas, adalah sesuatu yang ditekankan. Pada semua event, sebisanya kepanitiaan adalah pegawai pemkab. Dengan demikian, dalam konteks meng-advocate atau meyakinkan para "konsumen”, para pegawai di lingkungan pemkab bisa melakukannya dengan baik.
Dalam event festival musik jazz, misalnya. Tahun ini mereka masih menggunakan bantuan event organizer. Namun, tahun depan penyelenggaraan event yang masuk rangkaian Banyuwangi Festival itu akan sepenuhnya ditangani pegawai pemkab.
Pelibatan birokrat dalam program-program pemkab itu, kata Anas, membuat dirinya lebih banyak punya ”stamina” untuk melakukan lebih banyak hal. ”Kalau semua saya pikirkan dan jalankan sendiri, tanpa terdelegasi dengan baik kepada para birokrat, saya akan kehabisan tenaga. Di tengah jalan akan dehidrasi,” jelasnya.
Sementara itu, Deputy CEO MarkPlus Inc. Michael Hermawan mengatakan, para dewan juri menilai Anas betul-betul bisa memoles potensi yang ada di Banyuwangi.