Libur Lebaran, Pemain Arema Dilarang Kebanyakan Makan Opor
jpnn.com, MALANG - Para pemain Arema FC tidak boleh sembarangan menikmati menu sajian lebaran. Jika tidak bisa mengontrol berat badan, manajemen Arema FC akan menyiapkan sanksi pada pemain tersebut.
General Manager Arema FC Ruddy Widodo menyatakan, sebelum libur Lebaran sudah dilakukan tes fisik. Salah satu itemnya adalah menimbang berat badan pemain. Usai Lebaran, berat pemain akan dites lagi. ”Itu kan fungsinya untuk mengomparasikan kondisi fisik. Jadi, nanti setelah libur juga akan ada tes,” ucap Ruddy Widodo, seperti diberitakan Radar Malang (Jawa Pos Group).
Dia mengungkapkan, nantinya bakal ada hukuman jika terdapat pemain yang tidak bisa mengontrol pola makan dan latihan mereka saat libur Lebaran. ”Jika hasil tes setelah libur jelek, mereka pasti akan mendapat punishment,” imbuh manajer asal Madiun tersebut.
Sementara itu, dokter tim Arema FC dr Nanang Tri Wahyudi mengungkapkan bahwa kenaikan berat badan para penggawa Arema setelah Lebaran dipastikan memang akan naik.
”Kalau untuk kenaikan berat badan, pasti naik. Sebab, pasti akan ada banyak cairan yang masuk,” ujar dokter yang akrab disapa Nanang itu. Sedangkan saat puasa, dipastikan berat badan akan turun karena tubuh tidak ada asupan cairan yang cukup.
Hanya saja, dokter tersebut memberikan toleransi kenaikan berat badan. ”Kalau bisa, jangan sampai dua kilogram,” imbuhnya.
Dia mengungkapkan bahwa satu kilo adalah berat badan yang turun saat puasa dan satu kilo adalah kenaikan setelah Lebaran. ”Tapi, kalau bisa jangan sampai itu,” imbuhnya.
Dia hanya berpesan, saat libur selama 1 hari tersebut, para pemain tetap bisa menjaga kondisi fisik mereka dengan berlatih. ”Kita ingatkan mereka, agar terus mengontrol dan latihan fisik,” ujarnya. Tes terakhir jelang libur juga digunakan untuk mengontrol hal itu terhadap pemain. Aspek yang diperhatikan adalah berat badan, massa otot, massa lemak, dan lemak dalam perut.