Libur Nataru, Keterisian Hotel di Bekasi Naik 10 persen
jpnn.com, BEKASI - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bekasi, Yan Rasyad, melihat tingkat keterisian kamar hotel saat momen libur Natal dan tahun baru di Kota Bekasi tidak menunjukan peningkatan yang besar.
“Peningkatannya hanya mencapai angka 10 persen,” kata Rasyad.
Penyebabnya, kata dia, karena adanya sejumlah pembangunan infrastruktur seperti Light Rapid Transit (LRT). Masyarakat telah beranggapan tingkat kemacetan semakin parah sehingga malas untuk berpergian ke Kota Bekasi.
“Walaupun proyek memang dihentikan sementara, namun orang sudah keburu malas untuk ke Bekasi karena akan berdampak kemacetan,” ujarnya.
Selain itu, disebabkan karena Kota Bekasi bukanlah daerah wisata. Sehingga, banyak masyarakat Bekasi yang justru keluar dari Kota Bekasi untuk berlibur.
“Orang Bekasi banyak yang keluar kota untuk berlibur, dan orang-orang yang menuju Bekasi itu biasnya hanya transit saja untuk menuju ke Jakarta,” katanya.
Di samping itu, banyaknya hotel baru yang bermunculan di Kota Bekasi juga menambah daya saing antar hotel. Keberadaan apartemen juga dianggap menambah sepinya okupansi hotel di Kota Bekasi.
Apalagi sejumlah apartemen di Kota Bekasi menawarkan harga kamar yang jauh lebih murah dibanding harga kamar hotel berbintang pada umumnya di Kota Bekasi.