Lihat Nih, Dituding Makelar, Pak Tua Ini Dihajar dan Nyaris Dibakar Massa
jpnn.com - KEBUMEN - Aksi warga Desa Tegalretno, Kecamatan Petanahan, Kabupate Kebumen, Jawa Tengah yang menolak adanya tambak udang, Senin (2/11) berakhir ricuh. Seorang pak tua yang diduga sebagai perantara penjualan lahan tambak babak belur dihajar warga.
Beruntung, petugas gabungan berhasil mengamankan warga tersebut dari amuk massa. Dua alat berat untuk membuat kolam pun turut disita dan nyaris dibakar warga.
Aksi itu disebut akumulasi kemarahan warga atas maraknya tambak udang di desa. Warga semakin marah, saat mengetahui ada oknum yang membuat tambak udang baru di atas lahan gumuk pasir.
Ratusan warga yang dipimpin Kepala Desa Tegalretno Supriyanto langsung mendatangi lokasi pembuatan kolam tambak udang. Sampai di lokasi warga mendapati dua alat berat sedang beroperasi meratakan gumuk pasir.
Warga yang geram memaksa operator alat berat untuk menghentikan pembuatan kolam. Mereka juga nyaris membakar kedua alat berat itu. Namun, aksi mereka berhasil dicegah kepala desa.
Tak berhenti sampai disitu, ratusan warga yang sudah tersulut emosinya langsung mencari pemilik kolam tambak udang. Seorang warga diduga perantara penjualan lahan tambak, yang datang ke lokasi, langsung dihajar massa dengan menggunakan kayu dan ranting pohon. Beruntung, perangkat desa dan aparat berhasil mengamankan orang tersebut.
Supriyanto mengatakan, aksi warga bermula dari adanya oknum yang nekat membuat kolam tambak udang di atas gumuk pasir, di wilayah Pantai Tegalretno. Padahal tempat itu merupakan sepadan pantai yang tidak boleh dijadikan tempat tambak udang.
Warga menganggap gumuk pasir merupakan pelindung masyarakat setempat dari ancaman tsunami yang sewaktu-waktu bisa terjadi. "Kami tetap akan mempertahankan gumuk pasir ini. Kalaupun misalnya ada izin membuat tambak, kami tetap menolaknya," tegas Supriyanto, kepada Kebumen Ekspres (Radar Banyumas Grup) di lokasi tambak.