Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Lihat Nih Mushaf Tertua di Nusantara

Minggu, 12 Juni 2016 – 06:10 WIB
Lihat Nih Mushaf Tertua di Nusantara - JPNN.COM
Mushaf tertua di nusantara masih tersimpan rapi di kedaton Kesultanan Ternate. FOTO: Malut Post/JPNN.com

jpnn.com - Berusia 400 tahun lebih, mushaf-mushaf ini telah mendapat pengakuan sebagai mushaf tertua di nusantara. Ada yang masih tersimpan rapi di kedaton Kesultanan Ternate. Ada pula yang dibawa kembara hingga ke luar negeri.

Badrun Ahmad -  Gunawan Tidore - Maslan Adjid-Mahfud H Husen, Ternate

Terhitung ada tiga buah mushaf Alquran tertua di nusantara yang saat ini berada di Ternate. Ketiganya ditulis di Ternate oleh ulama asal Yaman, Syekh Al-Faqih Al-Shalih Afifudin. Penulisan mushaf ini rampung di tahun 1585 Masehi, di masa kekuasaan sultan ke-26, Sultan Said Barakati. ”Jadi usianya tahun ini 431 tahun,” ungkap KH Ridwan Dero, Qadhi (Ketua Mahkamah Syariah) Kesultanan Ternate.

Naskah-naskah Alquran ini pernah dipajang di Festival Istiqlal di Jakarta dan mendapat pengakuan secara nasional sebagai naskah tertua di nusantara. Mushaf yang dikenal dengan sebutan qari ini saat ini tersimpan di kedaton Kesultanan Ternate dan Sigi Lamo (masjid Kesultanan).

”Satu diletakkan di kedaton, sedangkan dua lagi ada di masjid,” kata Ridwan seperti dilansir Malut Post (JPNN Group).

Penulisan ketiga mushaf ini menggunakan kalam dengan tinta China yang sudah dicampur emas. Tinta china ini dimasak ulang kemudian dicampur dengan kulit pohon besi, dan kulit dari kayu manggustan. Menurut Ridwan, tinta ini sangat awet. Sementara kertas yang digunakan adalah kertas tebal yang berasal dari Turki. Sampul mushaf terbuat dari kulit hewan.

“Iluminasi atau lingkaran sekitar lembaran mushaf menggunakan bunga gambir, divariasikan dengan buah pala dan cengkih. Dan di setiap akhir ayat ditaburi dengan sepuhan emas murni,” jabar pria 55 tahun itu.

Lantaran usianya yang sepuh, Alquran ini hanya dibaca pada saat-saat tertentu. Biasanya pada bulan Ramadan saat tadarus malam ke-10. Tradisi membaca Alquran di Sigi Lamo saat Ramadan adalah harus khatam sebanyak 3 kali.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News