Lima Pelajaran dari Acara Keagamaan di Sanur Versi Dokter Reisa, Tolong Disimak!
jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyebut ada hal dapat dipelajari dari pelaksanaan acara besar keagamaan di Sanur, Bali pada 8 Oktober 2021.
Dokter Reisa menyebut pelajaran pertama, yaitu, persiapan matang demi mengantisipasi setiap kemungkinan penularan, termasuk mencegah kerumunan masyarakat.
Selanjutnya, kata finalis Puteri Indonesia 2011, memastikan adanya tes kesehatan kepada semua pihak, dan memastikan hanya masyarakat yang sehat dan sudah divaksinasi bisa terlibat dalam acara.
"Terima kasih kepada keluarga, panitia, masyarakat Sanur, dan segenap komponen seperti Satgas, TNI, polisi, dan warga Bali yang mampu membuktikan adaptasi kebiasaan baru, yaitu penegakkan disiplin prokes dapat diadopsi di acara besar keagamaan yang sakral," kata Reisa dalam keterangan persnya, Rabu (13/10).
Pelajaran berikutnya, kata alumnus Universitas Pelita Harapan itu, perberlakuan QR Scan PeduliLindungi di titik masuk acara, penyediaan fasilitas cuci tangan, serta penerapan wajib masker.
Hal lain yang dapat dicontoh menurut Duta Adaptasi Kebiasaan Baru itu ialah penempatan berbagai petunjuk dan peringatan sikap disiplin prokes di lokasi acara termasuk informasi dari pemandu.
Kemudian, kata Reisa, pemantauan kesehatan para panitia dan semua yang terlibat. Di mana tes terhadap semua pihak di acara besar keagamaan di Sanur itu menunjukkan hasil negatif.
Resika mengatakan menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW, libur Natal dan tahun baru, terdapat beberapa upaya yang akan dan sedang dilakukan pemerintah.