Lima Penderita DBD Meninggal Dunia di Jambi
"Bila anak sudah demam langsung dibawa ke Puskesmas atau klinik terdekat. Jangan bisa-bisanya menahan sakit sendiri di rumah dan mencari obat sendiri. Karena ini sangat berbahaya," ujarnya.
Sementara untuk Kota Jambi merupakan salah satu wilayah endemik DBD. Setiap tahunnya dijumpai terjadi kasus penderita DBD. Namun dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, trend penderita DBD mengalami penurunan di Kota Jambi. Tercatat pada tahun 2016 terjadi kasus DBD dengan jumlah penderita sebanyak 567 orang, meninggal 7 orang. Tahun 2017 jumlah penderita sebanyak 142 orang, meninggal 1 orang, dan pada tahun 2018, jumlah penderita sebanyak 220 orang, meninggal 1 orang.
Sementara Maulana Wakil Walikota Jambi mengatakan, pihaknya pada Jumat (1/3) akan melakukan pembersihan secara serentak. Diantarnya dengan melakukan fogging dan pemberian bubuk abate agar jentik nyamuk tidak berkembang.
"Kita juga akan lakukan penguburan barang bekas, agar tidak ada lagi sarang nyamuk. Sehingga nyamuk aedes aegypti tidak berkembang lagi," ujarnya.
Dirinya meminta agar semua masyarakat Kota Jambi untuk membersihkan lingkungan sekitarnya. Seperti menutup bak penampungan air, memberikan abate untuk membunuh jentik nyamuk yang ada pada bak penampungan air, serta fogging untuk membunuh nyamuk yang sudah dewasa.
"Kita minta semuanya berperan. Nyamuk aedes aegypti ini kalau tidak diberantas dari jentiknya akan terus berkembang. Misalnya di RT ini semuanya melakukan pembersihan dan melakukan pencegahan agar tidak terserang DBD, namun RT sebelahnya tidak melakukan demikian, maka ini yang menyebabkan nyamuk aedes aegypti terus berkembang biak hingga penyakit DBD menyerang ke rumah warga. Nyamuk ini bisa terbang dengan jarak 100 meter," jelasnya.
Menurutnya tidak ada obat untuk penyakit DBD. Bila trombositnya turun maka harus memperbanyak minum air putih, diinfus dan minum jus jambu. Sementara bagi penderita yang sudah kekurangan darah harus melakukan transfusi darah.
"Penyakit ini sangat berbahaya sekali, jadi harus diberantas dan masyarakat harus berbuat," pungkasnya. (aba/hfz)