Lima Tahun Lagi untuk Karzai
Jumat, 20 November 2009 – 00:15 WIB
Rekonsiliasi nasional juga menjadi salah satu agenda penting Karzai dalam periode kedua kepemimpinannya. Dalam waktu dekat, dia bakal menyelenggarakan pertemuan akbar para pemimpin politik, kepala suku dan panutan masyarakat dari seluruh penjuru Afghanistan untuk membahas formula persatuan. Sebagai konsekuensi kemenangannya, Karzai pun didesak Barat untuk berdamai dengan rival politiknya, kubu Abdullah Abdullah. "Kami akan melibatkan dewan tradisional Afghanistan loya jirga (dewan agung) dan melakukan segala cara untuk mewujudkan perdamaian di negara ini," tandas Karzai.
Selain itu, dia juga mengimbau kepada seluruh anggota Taliban yang tidak pernah terlibat dalam aksi terorisme internasional untuk kembali ke Afghanistan. Untuk mendukung agenda reformasinya itu, Karzai menegaskan hanya akan mengajak menteri-menteri yang ahli di bidangnya untuk bergabung dalam kabinet baru.
Pidato apik Karzai itu diapresiasi positif sekitar 40 utusan mancanegara, termasuk Menlu dan kepala negara, yang hadir dalam pelantikan di gedung Mahkamah Agung (MA) Kabul tersebut. "Karzai punya kesempatan untuk menunjukkan bahwa pemerintahannya mampu memperbaiki kehidupan rakyat Afghanistan," ujar Clinton. Tapi, Perdana Menteri (PM) Gordon Brown dan Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen lebih menuntut Karzai untuk membuktikan janji-janjinya.