Liput Kasus Kematian Misterius, Wartawan China Dikeroyok 3 Polisi
Li bekerja pada Jimu News yang berkantor pusat di Provinsi Hubei.
Pihak kepolisian mengungkapkan bahwa Li menggunakan telepon pintarnya untuk merekam sebuah kendaraan yang mengikutinya dalam perjalanan menuju Desa Shaba, tempat dia menghimpun informasi untuk tugas liputannya.
Kendaraan yang mengangkut ketiga polisi itu mengejar dan menghadang jurnalis pria tersebut sambil melarang mengambil gambar dan kemudian mereka menyerang Li hingga mengalami luka-luka pada wajah dan anggota tubuh lainnya. Ketiga polisi itu juga merusak telepon selular dan kaca mata korban.
"Peristiwa ini memberikan pelajaran kepada kami terkait buruknya pemahaman para pejabat tentang hukum. Serangan itu merugikan media dan berdampak negatif terhadap masyarakat. Kami ingin meminta maaf kepada jurnalis dan bersedia menerima kritikan dari publik," demikian statemen dari pihak kepolisian.
Menurut laporan Sixth Tone, Li pada saat itu sedang melakukan liputan investigatif tentang kematian dua orang guru yang terjadi pada 13 April lalu.
Para korban diduga tewas akibat pihak pembangkit listrik membuang air ke sungai saat mereka sedang berada di situ.
Keluarga para korban mengatakan bahwa para guru tersebut diperintahkan kepala sekolah ke sungai untuk mencari batu kerikil dan pohon cemara untuk hiasan sekolah.
Namun aparat lokal membantah hal itu dengan berdalih bahwa penyelidikan kematian dua guru masih berlangsung.