Listrik Mati Saat Tes PPPK dari Honorer K2, Peserta Senang
"Saat listrik mati, semua komputer dan server mati. Tapi, saat genset dinyalakan ternyata server tidak masuk. Untung, setelah itu normal lagi," ujarnya.
BACA JUGA: Nizar Zahro Sebut Gaji PPPK Belum Pernah Dibahas di DPR
Dia mengungkapkan, tes tersebut diikuti oleh 50 peserta. Dengan rincian, 18 orang guru kelas, satu kesehatan dan 31 lainnya penyuluh pertanian. "Jumlah peserta lebih sedikit dari formasi yang kami sediakan. Yaitu, 30 guru kelas, satu kesehatan dan 31 penyuluh pertanian," ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Hendra ini mengaku tidak tahu kenapa seleksi P3K kurang peminatnya. Padahal, tingkatannya hampir sama dengan PNS. "Bedanya cuma tidak ada jaminan pensiun," paparnya.
Tes PPPK hanya dilaksanakan satu kali. Namun di dalamnya terdapat empat tes kompetensi sekaligus. Yaitu, kompetensi teknis, manajerial, sosial kultural dan wawancara. "Keempat tes kompetensi itu semuanya dikerjakan berbasis komputer," ujarnya.
Para peserta tes merupakan tenaga honorer kategori 2 (K2) yang pada 2013 lalu tidak lolos menjadi CPNS. Dengan batas usia minimal 20 tahun dan maksimal satu tahun sebelum batas usia pensiun untuk jabatan yang dilamar.
"Misalnya, untuk tenaga guru yang batas usia pensiunnya 60 tahun, bisa dilamar oleh warga negara Indonesia yang berusia 59 tahun," papar Hendra.
Terkait apa yang mengakibatkan listrik padam ketika tes PPPK berlangsung, belum ada pernyataan dari PLN Kalselteng. Supervisor Humas PLN Wilayah Kalselteng, Bayu Aswenda saat dihubungi via telepon dan WhatsApp pun tak memberikan tanggapan. (ris/by/ran)