Listrik Padam, Arief Poyuono: Ini Mencoreng Nama Baik Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono mengaitkan kejadian balck out atau padamnya listrik PLN di sebagian Pulau Jawa dengan citra Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Termasuk pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (USD) pada hari ini, Senin (5/8).
Arief menyatakan, tidak ada kata maaf bagi direksi PLN. Harus ada yang bertanggungjawab atas kejadian tersebut. Pilihannya menyatakan pengunduran diri, atau dipecat oleh presiden.
BACA JUGA: Seorang Siswi Ditemukan Tewas Telungkup Tanpa Busana di Perkebunan
"Jangan hanya menanggung untuk menjawab pertanyaan Pak Joko Widodo saja. Akibat pemadaman listrik di setengah pulau Jawa, hari ini kurs Rupiah melemah terhadap dollar AS. Direksi PLN telah mencoreng nama Presiden Joko Widodo," ucap Arief, Senin (5/8).
Matinya pembangkit listrik yang berdampak pada pemadaman di Jabodetabek, Banten dan Jawa Barat, katamya, membuat malu Presiden ketujuh RI tersebut yang selama ini fokus pada infrastruktur kelistrikan demi mendukung investasi.
"Ternyata listrik di setengah pulau Jawa justru padam berjam-jam. Bisa diduga ada unsur kesengajaan yang dilakukan pihak PLN untuk membuat kekacauan terhadap aktivitas ekonomi dan sosial di masyarakat," tuding Arief.
BACA JUGA: Dua Hari Dicari, Politikus Golkar Ditemukan Tewas di Gundukan Pasir, Diduga Dibunuh
ketua umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu ini jiga menilai, kompensasi yang akan diberikan PLN akibat listrik padam berjam-jam tidak sebanding dengan kerugian yang dialami oleh para pelaku usaha dan masyarakat.