Literasi Media dan Dongeng Sangat Penting Bagi Anak-anak
Lebih lanjut, Safrudiningsih mengatakan, pada hari pertama Pekan Literasi ditujukan pada usia taman kanak-kanak yaitu Pre K, K1 dan K2 yang jumlahnya sekitar 100 anak dan Anak sekolah dasarnya jumlahnya hampir 200 ini dibagi dalam 2 kategori. Kategori pertama anak kelas 1-3 diajak juga mendongeng. Strata ini masih dianggap bisa menggunakan media dongeng untuk mengedukasi anak-anak.
Sedangkan kelompok kedua kelas 4-6 sekolah dasar akan diberikan pelatihan berkaitan menulis dan mencerna informasi dalam rumus 5 W 1 H atau biasanya dalam bahasa Indonesia disebut Adik Simba (apa, di mana, Kapan, siapa, mengapa dan bagaimana).
Bangkitkan Imajinasi Anak
Perempuan yang akrab disapa Ibu Ning ini mengatakan melalui media dongeng anak-anak diajak untuk meninggalkan gawai dan tidak menonton televisi. Anak-anak diajak untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan yaitu mendongeng. Anak-anak pun dibagikan boneka tangan. Dari boneka tangan itu, anak-anak diajak berimajinasi dan bermain dengan asyik. Pola dan pendekatan seperti itu berhasil menarik anak anak untuk ikut terlibat dalam dongeng.
“Mendongeng jarang dilakukan lagi di sekolah maupun di rumah, padahal mendongeng itu penting sebagai sarana hiburan anak, membangun imajinasi anak, meningkatkan keinginan membaca, dan secara tidak langsung kita dapat menanamkan nilai-nilai kebaikan yang bisa dipraktikkan anak-anak dalam kehidupan sehari-hari,” papar Ibu Ning yang juga aktif dalam Komunitas Dongeng ini.(fri/jpnn)