Live Streaming Seks Ayah dan Anak, Terbongkar Usai 15 Tahun
Hasil rekaman tersebut disimpan di sebuah laptop merek Acer Aspire yang di dalamnya terdapat 12.640 file. Sebanyak 7.011 di antaranya merupakan file video pornografi anak. Sementara itu, aplikasi sosial media yang digunakan live streaming oleh tersangka adalah Skype. Dia menggunakan akun dengan nama samaran.
"Untuk live streaming menggunakan Skype ini baru pertama kali kami temukan di Indonesia. Biasanya, pelaku menggunakan Facebook atau WhatsApp (WA), dan sebagainya. Jadi, dari live streaming ini, dia mempertontonkan adegan mesum tersebut ke komunitas pedofilia di sejumlah neara secara bersamaan. Mereka juga saling chat di sana," tambah Joko.
Tak hanya menggunakan Skype, tersangka juga masuk dalam komunitas Telegram sebanyak enam group berbeda. Dari akun di Telegram, lebih dari seribu pengguna akun lainnya berada di penjuru belahan dunia.
Pada komunitas grup ini, tersangka juga mengirimkan adegan mesum dirinya dengan para korban. Sebagai imbalannya, tersangka mendapat kiriman video serupa dari berbagai pedofilia dari banyak negara.
Sedangkan untuk grup WA, tersangka juga masuk dalam 25 akun yang diisi oleh ratusan pedofilia dari puluhan negara, di antaranya Brazil, Afganistan, Meksiko, Peru, Kostarika, Argentina, Bolivia, Yaman, Amerika Serikat hingga Chili.
Rekaman adegan mesum yang dilakukan dengan para bocah tersebut juga dikirim ke puluhan grup WA tersebut.
"Jadi, tersangka ini mencari kepuasan fantasi saat berhubungan badan. Setelah mengirimkan videonya, dia juga menerima video yang sama dari berbagai negara. Aktivitas inilah yang terendus oleh tim cyber crime yang melakukan patroli," terang perwira berpangkat satu melati tersebut.
Dari hasil pengembangan kepolisian, tersangka melakukan persetubuhan tersebut di sekitaran lokasi ia bekerja. Di sana, tersangka disediakan sebuah rumah oleh perusahaan. Di rumah tersebutlah, tersangka diduga kerap melakukan aksi tidak senonoh tersebut.