Lo Ban Teng Bakal jadi Film Termahal Buat Ki Kusumo
jpnn.com, JAKARTA - Film kungfu bertajuk Lo Ban Teng bakal digarap dalam waktu dekat. Film yang diadaptasi dari kisah hidup pendekar asal Hokkian Tiongkok itu akan menelan biaya produksi hingga puluhan miliar.
Sang produser Ki Kusumo menjelaskan, film tersebut akan menjadi film termahalnya, karena mengambil tiga lokasi sekaligus. Yaitu di Tiongkok, Semarang dan Jakarta. Lebih dari itu, film Lo Ban Teng merupakan perpaduan antara bintang-bintang dari Indonesia dan Tiongkok.
“Jadi saya gabungkan antara aktor dan aktris Indonesia dengan Tiongkok, ada bintang impor,” kata Ki Kusumo di Jakarta, Sabtu (18/10).
Bahkan untuk sutradara dan kru film ini nantinya ada yang direkrut dari Hong Kong. “Makanya pasar film Lo Ban Teng tidak hanya untuk di dalam negeri, namun juga mancanegara,” tutur pria yang juga membintangi The Police Movie itu.
Lo Ban Teng berkisah tentang seorang pemuda dari Desa Ciobee, Hokkian. Di desa tersebut dia bersama keluarganya adalah pendatang. Ayahnya, Lo Ka Liong membuka usaha arak bernama Kim Oen Hap.
Sejak umur 14 tahun, Lo Ban Teng sudah belajar kungfu pada seorang guru di desanya. Merasa cukup ampuh, dia menantang segerombolan pemuda berkelahi. Sayangnya, dia bukan menjadi orang paling terakhir berdiri, Lo Ban Teng justru babak belur dihajar habis-habisan.
Setelah kejadian tersebut keinginannya untuk belajar kungfu justru makin kuat. Ayahnya waswas dengan ambisi Lo Ban Teng. Umur 17 tahun, Lo Ban Teng dikirim ayahnya ke Kampung Selan, Semarang Jawa Tengah. Di sana, dia hanya bertahan tujuh bulan. Lo Ban Teng memutuskan kembali ke Tiongkok.
Sekembalinya dari Semarang, Lo Ban Teng mendengar tentang adanya ilmu ginkang atau melompat melebihi tinggi tubuhnya hingga ke atas genteng. Sejak saat itu dia kembali menekuni kungfu lagi. Dia mengabdi pada guru tua kerempeng bernama Yoe Tjoen Gan, hingga menemukan rahasia teknik pukulan dahsyat, Kuntao Ho Yong Pay.