Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Lockdown DKI Bakal Rugikan Ekonomi, tetapi Masyarakat jadi Punya Kepastian

Senin, 23 Maret 2020 – 18:48 WIB
Lockdown DKI Bakal Rugikan Ekonomi, tetapi Masyarakat jadi Punya Kepastian - JPNN.COM
Warga menikmati suasana di Monas, Selasa (31/12) sore. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman mengatakan, pemerintah akan menanggung kerugian finansial  jika menerapkan penguncian atau lockdown wilayah DKI Jakarta dalam menghadapai virus corona (COVID-19). Sebab, lockdown akan berimbas besar pada kegiatan perekonomian.

Ferdy mengatakan, ada tiga potensi kerugian keuangan yang akan terjadi jika lockdown diberlakukan. Pertama, penerimaan dari pajak dan retribusi yang diterima selama masa lockdown berkurang, sehingga ada potensi kerugian negara.

Kedua, potensi kehilangan nilai ekspor dan impor selama periode lockdown. Ketiga, produktivitas industri terutama garmen, makanan dan minuman, serta percetakan dan reproduksi media rekam akan kehilangan potensi pendapatan selama masa lockdown.

"Nilainya jika dirata-ratakan mungkin per hari kerugian berkisar Rp 1,38 miliar. Nah, jika 14 hari lockdown maka nilai produksi yang diperkirakan bakal hilang berkisar Rp 19,3 miliar. Angka ini masih belum termasuk perputaran uang sektor industri kecil, mikro dan menengah," ujar Ferdy di Jakarta, Senin (23/3).

Meski demikian, Ferdy meyakini kebijakan lockdown jauh lebih baik karena memberi kepastian pada masyarakat. Ia lantas mencontohkan kebijakan Tiongkok memberlakukan lockdown di Kota Wuhan, Provinsi Hubei.

“Ternyata kurang dari satu bulan ke depan seluruh negara China selesai masalah corona. Semester kedua 2020 China dipastikan bangkit kembali," ucapnya.

Ferdy juga mengatakan, banyak negara telah menerapkan lockdown. Oleh karena itu, katanya, tidak ada salahnya jika pemerintah memberlakukan lockdown untuk Jakarta sebagai daerah dengan jumlah pasien COVID-19 terbanyak.

"Jadi, ada baiknya pemerintah melakukan containment (pengurungan) Jakarta. Sebaiknya dilakukan sosial separation, meniru Vietnam dan Arab Saudi dengan militer menjaga setiap titik-titik distribusi," pungkas Ferdy.(gir/jpnn)

Kebijakan lockdown diyakini lebih efektif dalam menekan persebaran virus corona, sekaligus memberikan kepastian pada masyarakat.

Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close