Lolos dari Kanker Kelenjar Ludah
Mulut Jadi Kering, Kulit Menghitam Seperti Lele BakarMinggu, 18 Desember 2011 – 12:37 WIB
Tapi semua penderitaan itu bisa ditutupi oleh orang-orang di sekitar Rawinas. Menurutnya, orang-orang terdekat sangat berperan memberi motivasi. Terutama suaminya, Hamsi. “Semangat untuk sembuh itu datang dari diri sendiri. Tapi semangat itu tak akan bisa tumbuh bila tak disupport oleh keluarga. Saya bersyukur keluarga banyak memberikan motivasi selama saya menjalani pengobatan. Teman-teman di tempat kerja juga memberi support. Selama pengobatan saya juga banyak berdoa,” ujar nenek 2 cucu ini.
Rawinas menjalani perawatan selama 4 bulan di RSCM. Setelah agak membaik, dia menetap di rumah saudaranya di Jakarta sambil melakukan rawat jalan di RSCM. Beberapa bulan kemudian dia sudah melewati masa rawan dan diperbolehkan pulang ke Samarinda. “Selama satu tahun saya cuti tak bekerja,” ujarnya. Suaminya juga cuti selama beberapa bulan. “Waktu itu kantor memaklumi masalah yang tengah dihadapi. Setelah saya pulang ke Samarinda, suami kembali bekerja,” ujarnya.
Rawinas melewati masa kritisnya selama 10 tahun. Saat ini, kanker di tubuhnya sudah dipastikan tak berbahaya lagi. Saat ini dia hanya merasakan efek-efek samping dari pembedahan dan radioterapi, seperti kulit di sekitar lehernya yang mengeras dan giginya yang sudah habis. “Sekarang teknologi pengobatan sudah berkembang pesat. Dokter-dokter juga sudah berpengalaman menangani kanker. Mungkin efek samping yang saya alami tak lagi terjadi. Paling tidak rasa sakitnya tidak seperti dulu kala teknologi tak secanggih sekarang,” ujarnya. (mukhransyah/kaltimpost)