Lomba Perahu Naga Ramaikan Sail Raja Ampat
jpnn.com - WAISAI -- Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Kota Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat tak pernah sepi sejak berlangsungnya sejumlah kegiatan Sail Raja Ampat. Rabu (20/8) sore, masyarakat setempat, wisatawan domestik maupun mancanegara kembali dihibur dengan riuhnya Lomba Perahu Naga yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Lomba perahu naga ini diikuti oleh 7 regu terbaik dayung perahu naga dari Papua Barat maupun luar Papua. Satu regu terdiri 22 orang. Sejak pukul 15.00 regu ini disiapkan bersama 7 perahu naga berwarna kuning dan putih.
7 kelompok ini terdiri dari Teluk Mayalibit (Telma I), Peinemo, Aspura (Asrama Putra SMA Negeri I Waisai, Waigeo Selatan (distrik I), Telma II, Elnare (kelompok dari Maluku Tenggara), dan kelompok Telma III.
"Kita bisa lihat sendiri semangat mereka untuk mengikuti kegiatan ini. Karena mereka memang menyukai lomba perahu naga ini. Ini bisa jadi jualan wisata ke depan untuk Raja Ampat," ujar Asisten Deputi Industri Olahraga, Deputi Pembudayaan Olahraga, Thobias Tubulau pada JPNN di kompleks Pantai WTC, Rabu, (20/8).
Para peserta lomba perahu naga ini memakai seragam yang disiapkan oleh Kemenpora dengan corak biru muda, putih dan kuning. Masing-masing kelompok membawa puluhan pendukungnya. Setiap kelompok juga membawa alat musik genderang khas Papua bernama Tifa. Alat musik ini pun ditabuh untuk menggugah semangat para peserta dalam mengayuh dayung dan kecepatan perahu naga.
Setiap kali perahu berlomba saling mendahului, penonton pun riuh meneriakkan jagoannya masing-masing. Sorotan kamera wisatawan pun mengikuti kecepatan perahu yang saling berlomba itu.
"Kami arahkan agar masyarakat Raja Ampat membudayakan olahraga dayung. Kalau sudah membudaya akan jadi gaya hidup, dengan begitu masyarakat jadi bugar, berprestasi dan sehat. Sekaligus bisa menarik wisatawan," ujar Kepala Bidang Jasa Industri Olahraga
Danial Tahib.
Sebenarnya kegiatan lomba perahu naga ini sudah sering diselenggarakan sejak tahun 2010 di Festival Raja Ampat. Namun, para peserta sangat ingin lomba ini juga mengajak peserta dari daerah lain maupun diajak ikut serta keluar wilayah Papua. Apalagi, dayung perahu adalah keahlian warga Raja Ampat yang sudah terlatih sejak masih remaja.