Longsor Picu Kemacetan Sepanjang Dua Kilometer di Indarung
Warga yang berada tidak jauh dari lokasi longsor, Rosnini, 43, menceritakan, longsor terjadi ketika ia sedang membuka warungnya. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang keras. Ketika dilihat, teryata longsor dalam sekejap sudah menutupi seluruh badan jalan.
”Saya mengabarkan kejadian itu ke suami saya. Lalu suami saya langsung membentangkan kayu tidak jauh dari lokasi supaya pengendara tidak mendekati longsor tersebut,” ujar Rosnini.
Sopir truk yang kebetulan melintas, Iwan Saputra, 30, mengaku terkejut melihat bentangan kayu. Dia menghentikan kendaraannya. Setelah ditanyai, baru diketahui jalan sudah tidak bisa dilewati.
”Saya turun dari dalam mobil, menuju ke arah longsor. Teryata tingginya sekitar 3 meter,” ungkapnya Iwan seraya menambahkan, jalan baru bisa dilewati empat jam kemudian.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Padang, Edy Asmi mengatakan, upaya membersihkan material longsor dilakukan dengan mengerahkan tiga mobil dan 30 personel, dilakukan bersama dengan pihak kepolisian. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Menurut Edi, dalam rentang waktu tiga bulan terakhir, ada empat kali kejadian longsor di wilayah Sitinjau Laut. Lubukperaku merupakan wilayah yang paling rawan karena dikelilinggi oleh perbukitan. ”Kita menghimbau kepada para pengendara supaya berhati-hati melewati kawasan Sitinjau Laut,” ungkap Edy Asmi.
Kapolsek Lubukkilangan Kompol Desfami Erianyo, memerintahkan seluruh jajaran untuk melakukan pengamanan bersama jajaran Sabhara Polresta Padang. Hingga pukul 11.30, jalur tersebut masih dilakukan buka tutup. Menurutnya, akses lalu lintas lumpuh total terjadi selama empat jam.
”Karena cuaca sering tak menentu, saya mengimbau seluruh penguna jalan raya yang melintasi Lubukparaku supaya berhati-hati,” ungkapnya.