Loyalisme yang Memerahkan Thailand
Jumat, 02 April 2010 – 04:24 WIB
![Loyalisme yang Memerahkan Thailand Loyalisme yang Memerahkan Thailand - JPNN.COM](https://image.jpnn.com/resize/570x380-80/uploads/berita/dir02042010/img020420106059311.jpg)
Seorang demonstran Baju Merah. Foto: AFP.
Dalam hal ini, terkait dengan aksi yang berkelanjutan dari massa yang berkekuatan besar di bawah pengaruh Thaksin itu, sejumlah pengamat memandang bahwa memang pada dasarnya Abhisit dan pemerintahan koalisinya tidak ada apa-apanya. Mereka memandang bahwa Abhisit dan koalisinya yang rapuh, saat ini mampu bertahan hanya berkat adanya dukungan militer, terutama di bawah kepemimpinan Jenderal Anupong Paojinda.
"Kepemimpinan militer saat ini, beserta kalangan Demokrat di bawah Abhisit, sama-sama merupakan kelompok keras anti-Thaksin... Karena itulah mereka bersama," ucap Paul Chambers, pakar Thailand di Heidelberg University, Jerman.
Banyak orang memang meyakini, kendati tak kentara sampai ke permukaan, kekuatan militer lah yang memainkan peran besar dalam pelaksanaan kekuasaan saat ini, karena memang kelompok bersenjata itu pula yang menjalankan kudeta tahun 2006 lalu. Sementara dari pihak massa Baju Merah, justru sebenarnya ada tudingan bahwa mantan PM Thailand terdahulu, Prem Tinsulanonda yang saat ini menjadi Kepala Penasehat Raja Bhumibol Adulyadej, sebagai tokoh di balik semua ini.