LSI Nilai Jokowi Tidak Terasosiasi dengan PDIP
jpnn.com - JAKARTA - Lingkar Survei Indonesia (LSI) menyatakan dari hasil survei yang mereka lakukan diketetahui pencalonan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden tidak signifikan menaikkan elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Dari survei ini belum terlihat efek besar dari pencapresan Jokowi terhadap elektabilitas PDIP. Padahal, ekspektasi pencapresan Jokowi adalah mendongkrak suara partai," kata Adjie Alfaraby, tim riset LSI saat memaparkan hasil survei bertajuk "Kampanye Negatif dan Prediksi Hasil Pileg 2014" di kantor LSI, Jakarta Timur, Rabu (2/4).
Survei ini dilakukan LSI 22-26 Maret 2014. Penelitian menggunakan metode multistage random sampling, 1.200 responden di 33 provinsi, dengan teknik wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dengan Margin eror 2,9 persen.
Salah satu hasilnya elektabilitas empat partai besar, Golkar, PDIP, Gerindra dan Demokrat dihambat kampanye negatif jelang Pileg 2014.
Adjie juga menyebutkan, meski sebagai capres, saat ini Jokowi adalah "Primadona". Namun elektabilitas Jokowi belum bisa maksimal dikonversi ke dalam elektabilitas partai. Penyebabnya, belum terlalu kuatnya asosiasi antara figur Jokowi dengan PDIP.
"Saat ini, asosiasi antara PDIP dan Jokowi belum terlalu kuat. Figur sentral di PDIP adalah Megawati Soekarnoputri, PDIP adalah partai ideologis yang punya segmentasi pemilih yang berbeda. Pemilih bisa saja dukung Jokowi capres, namun belum tentu mendukung PDIP," sebutnya.
Kemudian, berbagai isu negatif yang menerpa PDIP terutama soal perjanjian Batu Tulis, komitmen Jokowi selama 5 tahun menjadi Gubernur DKI Jakarta, kasus korupsi lebih dari 100 Trans Jakarta karatan di era kepemimpinan Jokowi, dan kebijakan masa lalu Megawati yang dianggap tak nasionalis dinilai menghambat elektabilitas PDIP. (Fat/jpnn)