LSM Minta Anies Jauhi Proyek Enam Ruas Jalan Tol
Artinya semakin banyak jalan raya dibangun demi pengurangan kemacetan, justru semakin banyak mobil yang akan memakai jalan. Sehingga, menurutnya menyebabkan jalan menjadi sesak dan kondisi ini malah memaksa pembangunan lebih banyak lagi jalan raya.
Dia menyebutkan, berdasarkan data dari KPBB per 2016, kerugian warga karena sakit akibat pencemaran udara adalah Rp 51,2 triliun. Sementara jumlah pengidap penyakit ISPA dalam setahun adalah 2,7 juta jiwa bertambah 12,5 persen dibandingkan 2010.
Selain ISPA, pencemaran udara juga berdampak pada penyakit asma sebanyak 1,4 juta kasus, bronchitis 214 ribu kasus, COPD 172 ribu kasus, pneumonia dengan 373 ribu kasus dan jantung koroner sebanyak 1,4 juta kasus.
“Dampak sosial penggusuran dari 2015-2017 sebanyak 21 penggusuran, 16 persennya saja yang melalui musyawarah mufakat dan 84 persen secara sepihak atau penggusuran paksa,” bebernya.
Dia menganggap alasan pemerintah yang menyebutkan enam ruas jalan tol dalam kota tersebut memiliki fasilitas umum hanya kiasan belaka. Karena, sebagian besar 6 ruas jalan tol dalam kota akan berada pada ketinggian minimal 15 meter atau setara dengan gedung 4 lantai, yang sehingga jika adapun halte melayang, maka sangat menyulitkan integrasi dan pengguna.
Islah menegaskan, atas dampak turunan proyek tersebut, pihaknya mendesak agar pemerintah untuk menghentikan secara total proyek. “Kami mendesak pemerintah baik presiden, maupun gubernur untuk menghentikan secara total pembangunan 6 ruas jalan tol dalam kota,” tegasnya.
Direktur Rujak Center for Urban Study Elisa Sutanudjaja, meminta Pemprov DKI Jakarta segera keluar dari proyek pembangunan 6 ruas jalan tol dalam kota.
"Kalau ada jalan yang lebih banyak, pasti ada kendaaraan yang mengalir dan akhirnya macet-macet juga. Saya sebagai warga DKI memerintahkan gubernur untuk memerintahkan BUMD-nya tidak teribat dalam 6 ruas jalan tol itu," tegas Elisa.