Lucia Karina Ajak Sektor Bisnis Indonesia Perkuat Komitmen Terhadap SDGs
Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa bumi yang kita tinggalkan adalah bumi yang sama baiknya dengan saat kita lahir.
Pada dasarnya, SDGs didasarkan pada lima prinsip, yaitu profit, people, planet, peace, dan partnership. Kelima prinsip ini sebenarnya sudah tercermin dalam Pancasila.
“Saya merasa bangga menjadi bagian dari Indonesia, dan berharap pemerintah saat ini menghargai nilai-nilai luhur yang telah ada. Dengan menghidupkan kembali etika luhur ini, kita bisa melahirkan pemimpin yang berintegritas dan menjadi panutan bagi masyarakat,” ujar Karina.
Karina juga menekankan nilai-nilai keberlanjutan sudah terkandung dalam Pancasila, yang sudah ada jauh sebelum konsep SDGs.
Dia percaya dengan kembali ke nilai-nilai dasar ini, Indonesia bisa menjadi panutan global dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan.
Selain Karina, acara ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh yang memiliki peran besar dalam dunia bisnis berkelanjutan, termasuk Martha Tilaar, Founder & Chair Woman Martha Tilaar Group, peraih SDG Pioneer 2018 yang diwakili oleh putranya, Bryan Tilaar; Noke Kiroyan, Chairman Kiroyan Partners; Imam Prasodjo, Ketua Yayasan Nurani Dunia; serta Bruna Elias, Senior Manager, SDG Innovation Accelerator, UN Global Compact.
Dalam panel diskusi, Noke Kiroyan, Chairman Kiroyan Partners, juga memberikan pandangannya tentang pentingnya peran seorang SDG Pioneer.
“Pioneer adalah seseorang yang mempelopori sesuatu. Adanya Bu Karina yang terpilih menjadi SDG Pioneer menandakan bahwa beliau harus tampil dan menyampaikan konsep dan cara kerja yang telah dilakukan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan transformasi mindset yang berkaitan dengan perubahan pola pikir dan perilaku, yang membuat profesional lainnya mengerti bahwa ketika dunia usaha menjalankan etika bisnis, maka hal tersebut beriringan pada meningkatnya kepercayaan publik terhadap kita.