Luhut Presiden
Oleh: Dahlan IskanLalu Luhut minta disambungkan telepon ke seseorang. Rupanya ia ingat sesuatu: kelapa sawit.
Ia lagi menertibkan perkelapasawitan. Ia tanyakan sudah seberapa maju langkah baru itu.
"Pokoknya di tangan orang Madura sawit harus beres. Kan, kau tidak bisa disogok,'' katanya. Rupanya staf yang ditelepon itu berasal dari Madura.
Selesai telepon itu pembicaraannya balik ke politik lagi. Saya mendengarkan lagi --sambil sesekali menengok sang putri.
"Go a head," kata sang putri lirih.
Pak Luhut pun ingat program satunya lagi: rumput laut. Di Bali dan Lombok. Yakni rumput laut sebagai sumber pembuatan pupuk.
Tidak kepalang tanggung. Dari hulu sampai hilir. Dari menggalakkan tanaman rumput laut, processing-nya sampai pabrik pupuknya.
Dalam pembicaraan telepon itu kadang suaranya mengeras. Terutama kalau lagi mengejar perkembangan program.