Luka Jateng
Dahlan IskanBaliho-baliho besar ProJokowi itu mungkin sebagai langkah satria berkuda juga. Di bidang politik masa kini. Terutama setelah Jokowi berpisah kian jauh dari Megawati.
Pidato Ketua Umum PDI Perjuangan di rakernas bulan lalu memang menyiratkan kian jauhnya jarak mereka berdua. Jokowi jangan berharap lagi untuk bisa diterima di PDI Perjuangan seperti dulu-dulu.
Berarti akan ada pertempuran berikutnya: di Pilkada. Terutama di Jatim, Jateng dan DKI.
Maka setidaknya Jokowi-Prabowo itu tidak hanya sekadar beredar di baliho. Mereka juga akan kompak di Pilkada.
Di Jatim, praktis tinggal PDI Perjuangan yang tidak mencalonkan Khofifah-Emil menjadi gubernur Jatim. Selebihnya sudah bergabung ke Khofifah-Emil.
Maka di Jatim, posisi politik PDI Perjuangan pun terisisihkan di Pilkada. Harus cari calon sendiri. PDI Perjuangan bisa maju sendiri tanpa dukungan partai lain. Seperti di Pilpres.
Kalau itu yang akan terjadi maka PDI Perjuangan hanya akan mencalonkan kadernya sendiri.
Akan tetapi tidak banyak pilihan. Terutama kalau yang dihadapi Khofifah-Emil. Kalau dipaksakan rasanya hanya akan buang banyak uang.