Lukisan Sukumaran Tampilkan Merah-Putih Dengan Tetesan Darah
Sukumaran mulai melukis di tahun 2012 saat bertemu salah satu temannya, yang kemudian menjadi mentor seninya, Ben Quilty.
Ben adalah seniman yang pernah memenangkan penghargaan Piala Archibald.
Quilty mengaku kalau bakat Sukumaran sudah terlihat jelas. “Ia tahu bagaimana melukis, tanpa dilatih, tanpa membaca buku seni,” katanya.
Pengacara Julian McMahon bersama lukisan hasil karya kliennya, Sukumaran. Foto: AAP, Darma Semito.
Sukumaran pernah melukis 28 wajah sendirinya dalam waktu dua minggu. Ia mendapat gelar seni dari Curtin University pada bulan Febuari tahun ini.
Selama berada di penjara Kerobokan, ia telah memberikan pelatihan melukis dan seni bagi rekan-rekan sesama napi.
Beberapa hasil karya Sukumaran pernah dilelang di Melbourne, Australia dan dana yang terkumpul disumbangkan bagi program rehabilitasi lewat seni di penjara Kerobokan, Bali.