Lukisan Sukumaran Tampilkan Merah-Putih Dengan Tetesan Darah
Sesuai dengan permintaan terakhirnya sebelum dieksekusi, terpidana mati Myuran Sukumaran ingin terus melukis hingga saat-saat terakhir. Salah satu lukisan terakhirnya menampilkan merah-putih dengan asosiasi darah yang menetes.
Dalam hari-hari terakhirnya, menjelang hukuman mati, Sukumaran mengekspresikan perasaannya melalui sejumlah lukisan.
Salah satunya adalah lukisan wajahnya sendiri setelah diberikan pemberitahuan bahwa hidupnya akan tersisa 72 jam lagi.
Ia pun sempat melukis sebuah jantung, yang kemudian dibubuhi tanda tangan dari rekan-rekan napi lainnya, dengan judul ‘Satu hati, satu rasa dalam cinta’. Lukisan lainnya adalah darah yang menetes di atas metrah-putih, yang bisa diasosiasikan dengan bendera Indonesia.
Sejumlah lukisan akhir Sukumaran akan dipamerkan di Cilacap, Rabu (29/04). Foto: AAP, Mick Tsikas.
Salah satu permintaan terakhir Sukumaran dalam waktu 72 jam terakhirnya adalah diberikan waktu selama mungkin untuk melukis.
Dalam lukisan wajahnya sendiri, ia sempat menuliskan “Dua hari terakhir, Myuran Sukumaran, Penjara Besi, Nusakambangan.”
Wajah Presiden Joko WIdodo dengan tulisan ‘Manusia Bisa Berubah’, juga menjadi salah satu hasil karya terakhirnya.