Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Luqman Hakim Dorong BSSN Audit Forensik Sistem Seleksi CASN 

Selasa, 16 November 2021 – 11:11 WIB
Luqman Hakim Dorong BSSN Audit Forensik Sistem Seleksi CASN  - JPNN.COM
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Fraksi PKB Luqman Hakim. (ANTARA/HO-Aspri/am)

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luqman Hakim meminta pemerintah melalui Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melakukan audit forensik terhadap seluruh sistem yang digunakan dalam seleksi tes CASN (calon aparatur sipil negara) dari Sabang sampai Merauke.

 “Hal itu untuk mengetahui di mana dan komputer mana saja yang digunakan peserta ada remote access diunduh, dan jejak digital peserta melakukan kecurangan,” kata Lukman kepada Antara di Jakarta, Selasa (16/11). 

Lukman mengatakan itu terkait hasil rapat dengar pendapat (RDP) Komisi II DPR bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPan-RB) Tjahjo Kumolo, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana, dan Kepala BSSNHinsa Siburian yang digelar secara tertutup di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/11).

Menurut Luqman, kalau audit forensik tersebut dilakukan, maka proses tes seleksi kompetensi bidang (SKB) harus ditunda dulu. Sebab, lanjut dia, berdasar laporan yang diterima Komisi II DPR, baru sembilan titik lokasi yang dilaporkan terjadi indikasi kecurangan. 

"Karena yang dilaporkan baru 9 titik lokasi, rata-rata di luar Pulau Jawa. Saya khawatir kecurangan di lokasi tes di Pulau Jawa lebih dahsyat jika melihat modus kecurangan yang dilakukan," ungkapnya.

Luqman mengaku jengkel adanya kejadian seleksi CPNS dengan penggunaan sistem computer assisted test (CAT) yang bisa dibobol dengan cara yang sederhana, bukan menjebol sistem keamanan.

Menurut dia, berdasarkan penjelasan BSSN dalam RDP Komisi II DPR, kecurangan tes dilakukan dengan mengunduh aplikasi remote access pada komputer yang digunakan yang dilakukan pihak-pihak yang terlibat dalam tes tersebut.

"Misalnya, orang yang punya akses masuk ke ruangan yang di dalamnya terdapat komputer yang digunakan untuk tes, lalu mengunduh remote access sehingga dapat terhubung dengan perangkat komputer di luar. Ketika sudah terkoneksi maka orang dengan menggunakan komputer di luar bisa mengerjakan soal tes CPNS," katanya.

Luqman Hakim mendorong BSSN melakukan audit forensik sistem seleksi CASN, pascatemuan indikasi kecurangan dalam penerimaan CPNS.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News