M Qodari: Elektabilitas Ganjar Pranowo Bisa Turun Dua Digit, Begini Alasannya
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan perubahan yang akan terjadi akibat batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 itu ada pada dua level. Pertama, pada konstelasi dan kedua pada elektabilitas Capres dan partai politik.
Pada level pertama, Qodari menyebut akan ada perubahan konstelasi terutama formasi peta koalisi yang belakangan ini sudah mulai terlihat.
Hal itu tercermin dari kehangatan hubungan antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terdiri dari Partai Golkar, PAN dan PPP serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) gabungan Gerindra dan PKB pada acara silaturahmi para Ketua Umum (Ketum) partai pendukung pemerintah di kantor DPP PAN, kemarin.
"Untuk perubahan konstelasi sudah kita lihat tanda-tandanya kemarin dengan terbentuknya formasi awal koalisi besar di mana terjadi merger politik antara KIB dan KKIR," kata Qodari dalam keterangannya pada Senin (3/4/2023).
Menurut Qodari, kehadiran para Ketum partai pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi), minus PDI Perjuangan dan Nasdem memunculkan potensi 3 poros Pilpres 2024.
“Ini kan ibaratnya dua koalisi besar bergabung, yaitu KIB dan KKIR menjadi sangat besar, sehingga implikasinya seperti yang saya sampaikan ke depan berpotensi 3 poros pada Pilpres 2024,” papar Qodari.
Lebih lanjut Qodari mengatakan tiga poros itu ialah pertama Koalisi Kabinet yang tercermin dari merger KIB dan KKIR mengusung Prabowo Subianto sebagai capres.
Kedua, Koalisi Perubahan mencalonkan Anies Baswedan dan ketiga poros PDI Perjuangan antara menjagokan Ganjar Pranowo atau Puan Maharani.