M Qodari: Gagasan Megawati Soal Minyak Goreng Visioner
Jadi, menurut Qodari, kalau seorang ibu mengatakan itu maka relevansinya tinggi sekali.
“Ingat, Ibu Mega itu seorang ketua partai tetapi dia itu seorang perempuan juga. Jadi, kita saatnya sudah harus berpikir bahwa minyak goreng itu jangan dijadikan sembako,” ujar Qodari.
Qodari juga mendorong agar PDIP menggelar festival memasak tanpa menggunakan minyak goreng di seluruh Indonesia sesuai budaya masing-masing daerah. Masakan dengan cara merebus, memanggang dan mengukus banyak di Indonesia, misalnya pepes ikan di Kalimantan atau bakar ikan di Sulawesi.
“Mendorong PDIP membuat festival masakan sehat, di mana merebus dan mengukus menjadi instrumen dalam memasak makanan yang enak dan relevan untuk masyarakat Indonesia. Justru dalam situasi krisis itu seorang pemimpin harus mempunyai terobosan dan visi yang visioner,” jelasnya.
Lebih jauh Qodari mengatakan Megawati seakan mau membangun kesadaran masyarakat Indonesia bahwa tanpa minyak goreng pun bisa memasak masakan enak.
Lebih lanjut, Qodari menilai usulan Megawati itu sengaja digiring oleh pihak-pihak tertentu agar terkesan negatif, karena momentumnya saat minyak goreng yang langka. Padahal, usulan tersebut sangat visioner dan tepat dari seorang pemimpin.
“Membangun kesadaran itu momentumnya, ya, sekarang ini. Kalau enggak ada krisis minyak goreng, omongan kayak gitu enggak ada gemanya, enggak viral. Itu kan komunikasi politik yang cerdas karena imbauan mengukus dan tidak menggoreng itu dilakukan di saat terjadi kelangkaan minyak goreng,” ungkapnya.
Qodari juga menegaskan usulan Megawati ini juga sebagai aksi perlawanan kepada para mafia minyak goreng di Indonesia. Sebab, saat masyarakat memasak tanpa minyak goreng yakni merebus, mengukus dan membakar maka dipastikan para mafia itu akan bangkrut.