Maaf, Pak Jokowi! FK Unipa Tak Merasakan Sila ke-5 Pancasila
jpnn.com, SORONG - Senin (2/10) kemarin, tepat satu tahun fakultas kedokteran Universitas Papua atau FK Unipa vakum. Beragam upaya telah dilakukan untuk mengaktifkan kembali. Namun hingga kemarin, masih sama. Tidak ada aktivitas perkuliahan di kampus yang berada di Kabupaten Sorong, Papua Barat ini.
Kepada Radar Sorong, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FK Unipa, Indah Ein Fajarwati Wainsaf menceritakan perjuangan para mahasiswa FK Unipa dalam satu tahun terakhir ini. Segala upaya telah dilakukan oleh para mahasiswa agar perkuliahan bisa terus berjalan.
Mulai dari advokasi yang dilakukan ke rektorat, pemkab, pemprov hingga ke pemerintah pusat, melalui media massa dan lain sebagainya. Namun sayangnya, belum ada titik terang penyelesaian masalah yang mengakibatkan fakultas kedokteran Unipa ini vakum. “Kami kecewa terhadap pemerintah yang terkesan lambat menyelesaikan permasalahan FK Unipa,” kata Indah, Senin (2/10).
Selain dana yang harus dikeluarkan untuk membantu mengusahakan agar FK kembali normal, waktu belajar yang seharusnya hanya enam tahun dipastikan molor. Selain itu, mahasiswa juga korban tenaga, menghabiskan tenaga hanya untuk memperjuangkan agar perkuliahan bisa kembali berjalan. Tak kuat menunggu dalam ketidakpastian, satu di antara 102 mahasiswa fakultas kedokteran Unipa, memilih mengundurkan diri dan melanjutkan pendidikannya di Makassar.
Tidak hanya itu, staf FK Unipa juga banyak yang mengundurkan diri. “Justru lebih banyak staf yang mengundurkan diri, ada empat orang staf yang sudah mengundurkan diri,” ungkapnya.
Akibat kevakuman yang demikian lama, apabila perkuliahan dilanjutkan, menurutnya perlu dilakukan pemanasan sehingga dapat menyegarkan kembali pelajaran yang sebelumnya sudah diajarkan, agar semangat belajar bisa kembali seperti awal perkuliahan berlangsung. “Kami berharap sila kelima Pancasila (keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia) itu bisa kami rasakan. Di saat teman kami yang lainnya mendapatkan pendidikan, kami juga berharap demikian,” kata Indah.
Saat ini, Indah dan beberapa rekannya, masih berada di Jakarta guna menunggu keputusan dari Presiden Joko Widodo terkait masalah mereka. Namun, sampai dengan saat ini masih belum ada jawaban. “Kami belum tahu kapan kembali ke Sorong, kami masih terus menunggu,” ucapnya.
Jika belum ada jawaban atas upaya yang mereka lakukan, para mahasiswa akan kembali melakukan aksi di tiga kota, Manokwari, Sorong dan Jakarta, tepatnya di Istana Merdeka.