Mabes TNI AU tak Keberatan Lanud Soewondo Dipindah
jpnn.com - JAKARTA – Mabes TNI Angkatan Udara mengakui, keberadaan Landasan Udara (Lanud) Soewondo, Medan, sudah tidak ideal lagi. Pasalnya, bandara yang sebelumnya bernama Polonia dan pernah digunakan untuk penerbangan komersil itu, tepat berada di jantung kota.
Karena itu perlu dikaji ulang, sehingga benar-benar maksimal mampu dimanfaatkan untuk menjaga pertahanan udara Indonesia di wilayah bagian barat.
“Posisinya persis di tengah kota, jadi sebenarnya memang tidak memungkinkan, tidak ideal lagi. Kami sudah berkali-kali menyampaikan hal tersebut,” ujar Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsma Dwi Badarmanto kepada JPNN, Jumat (3/7).
Meski begitu Badarmanto mengakui untuk memindahkan sebuah Lanud, tidak gampang. Karena ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Antara lain, kesiapan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyediakan lahan.
“Pemerintah sudah tahu, kami (TNI,red) sekadar mengusulkan. Khususnya pada Pemda, sanggup enggak menyediakan tanah seluas yang dibutuhkan,” ujarnya.
Tanah yang disediakan menurut Badarmanto, juga harus memenuhi beberapa persyaratan. Paling utama, tidak berada di dekat pemukiman penduduk. Kemudian dari segi luas, juga harus terpenuhi. Karena pesawat tempur dan pesawat-pesawat TNI lain, membutuhkan setidaknya landasan pacu sejauh tiga kilometer.
“Yang ideal, jauh dari pemukiman, kalau pangkalan militer disesuaikan dengan penggelaran alutsista (alat utama sistem persenjataan,red). Untuk landasan pacu idealnya 3.000 meter, itu sudah memungkinkan,” ujarnya.
Meski biayanya cukup besar, namun menurut Badarmanto, pemindahan Lanud Soewondo bukan tidak mungkin. Pasalnya, dapat dilakukan sistem ruislag atau tukar guling lahan. Namun kembali lagi, yang paling utama dalam hal ini tentu kesiapan Pemda untuk menyediakan lahan terlebih dahulu.