Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Madura Kaili

Oleh: Dahlan Iskan

Minggu, 25 Februari 2024 – 08:07 WIB
Madura Kaili - JPNN.COM
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - BUGIS, Madura, Banten, Aceh, Kaili: mana yang punya sifat lebih egaliter? Atau setara?

Tokoh golok Banten sampai ke Sulteng. Meneliti senjata tadulako: apakah ada hubungan dengan golok Ciomas.

Madura Kaili
Mayjen Farid Makruf berfoto di situs Tadulako.

Baca Juga:

Dia adalah profesor si kumbang. Ahli golok Ciomas. Nama aslinya Ariyanto. Dia ngotot agar golok Ciomas diakui sebagai warisan budaya dunia.

Seorang ilmuwan Belanda sampai belajar Islam ke Makkah untuk menundukkan Aceh. Ia adalah: Anda sudah tahu.

Kini jenderal Madura melakukan penelitian budaya suku Kaili tentang Tadulako.

Baca Juga:

Dia adalah Mayjen TNI Farid Makruf, kepala staf Kostrad. Menjelang Pemilu kemarin Farid dipindah ke Kostrad dari jabatan Pangdam V/Brawijaya.

Tadulako, Anda sudah tahu: prinsip hidup di Sulawesi Tengah. Di suku Kaili. Universitas Negeri di Palu pun diberi nama Tadulako. Korem di sana juga disebut Korem 132 Tadulako.

Tadulako bukanlah orang. Bukan tokoh. Bukan sosok. Tadulako adalah prinsip hidup suku Kaili: punya jiwa pejuang, jiwa pemimpin panutan, dan jiwa kepahlawanan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News