Mafia Kuasai Lahan di Batam, Pak Luhut Geram
Minta KPK Segera Turun Tanganjpnn.com - BATAM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Panjaitan menyoroti mafia lahan di BAtam yang membuat investor kesulitan. Menurutnya, mafia yang menguasai lahan di Batam tanpa dimanfaatkan untuk kepentingan investasi itu harus disikat.
Luhut melontarkan pernyataannya saat rapat dengan Pemprov Kepri, Badan Pengusahaan (BP Batam), Pemko Batam dan pengusaha di Graha Kepri, Batam Centre, Kamis (18/2). Mantan kepala staf kepresidenan itu mengaku mendapat informasi tentang banyaknya lahan kosong di Batam yang dikuasai orang-orang tertentu hanya untuk diperjual-belikan.
"Lahan itu dialokasikan untuk dibangun, bukan untuk diperjualbelikan lagi. Itu menghambat, saya minta itu dibereskan. Lahan yang sudah lama dialokasikan tak dibangun cari pemiliknya, tak mau bangun ambil, aturannya jelas, ini harus dibereskan semua," ujarnya.
Bekas pentolan Kopassus itu mengaku sudah meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menelisik kejanggalan kepemilikan lahan di Batam. Sebab, mantan duta besar RI untuk Singapura itu mengaku pernah merasakan susahnya mengurus masalah lahan di Batam.
"Saya sudah minta KPK untuk mengaudit penggunaan lahan di Batam. Banyak lahan kosong tapi kalau ngurus susah, saya juga merasakan itu," ujarnya sambil melirik ke Kepala BP Batam Mustofa Widjaja yang hadir dalam rapat itu.
Karenanya Luhut wanti-wanti agar BP Batam juga memberesi masalah lahan itu. Menurutnya, bisa-bisa pejabat di BP Batam jadi pesakitan.
"Saya minta BP Batam bereskan semua itu. Kalau diaudit anda terlibat, anda bisa kena," ujarnya. Mustofa yang mendengar langsung pernyataan Luhut pun langsung menganguk. (nur/ara/JPNN)