Mahasiswa Asal Medan Tewas Mengenaskan di Bali, Polisi Ungkap Fakta Ini
"Korban tergantung menyandar di pintu kamar dengan kedua kaki menyentuh lantai. Korban sudah mengeluarkan darah dari hidung dan mayat ditemukan proses pembengkakan dan kulit mengeluarkan cairan," tutur Sukadi pada Rabu (22/11).
Dari keterangan Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Losa Lusiano Araujo, jasad korban telah dilakukan pemeriksaan autopsi oleh tim dokter Rumah Sakit Bhayangkara Medan serta dilakukan pemeriksaan tambahan berupa pemeriksaan toksikologi dan patologi.
"Saat ini kami masih berkoordinasi dengan tim dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Medan dan menunggu hasil autopsi," beber Sukadi.
Polisi juga meluruskan informasi yang menyebut penyidik pada awal perkara tidak melakukan autopsi terhadap jasad mahasiswa asal Medan itu.
Sukadi menjelaskan pada saat penanganan awal oleh polisi, orang tua korban membuat surat pernyataan tidak memberikan persetujuan untuk melakukan autopsi terhadap jasad ASN.
"Orang tua hanya mengizinkan dilakukan tindakan suntik formalin terhadap korban serta pengiriman jenazah ke kampung halaman yang dituangkan dalam surat pernyataan dari orang tua korban," ungkap Sukadi.
Selain itu, orang tua korban juga siap menerima segala bentuk konsekuensi yang timbul pada kemudian hari atas surat pernyataan itu. Namun, belakangan keluarga ASN mencabut pernyataannya.
"Saat jenazah korban sampai di Medan, orang tua korban mencabut surat pernyataan penolakan autopsi jenazah korban yang sebelumnya dibuat dan meminta dilakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Medan," kata Sukadi.(Antara/JPNN.com)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini: