Mahasiswa di Afghanistan Kuliah Lagi, Pria dan Wanita Harus Duduk Terpisah
Sejumlah guru mengatakan masih ada ketidakpastian tentang aturan apa yang akan diterapkan oleh Taliban.
Hingga saat ini kelompok militan tersebut belum juga membentuk pemerintah baru setelah merebut Kabul tanpa perlawanan tiga pekan lalu.
Kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan telah membunyikan alarm bagi sebagian kaum perempuan.
Mereka takut kehilangan hak-hak yang mereka perjuangkan dalam dua dekade terakhir, meski menghadapi tentangan keluarga dan pejabat di negara Muslim konservatif itu.
Seorang profesor jurnalistik di Universitas Herat di barat Afghanistan mengatakan dia memutuskan untuk membagi kelas menjadi dua, pertama mengajar mahasiswi dan kemudian mahasiswa.
Dari 120 peserta untuk materi pelajarannya, kurang dari seperempatnya yang muncul di ruang kelas pada Senin.
Sebagian mahasiswa dan dosen telah meninggalkan Afghanistan, dan nasib sektor media swasta yang berkembang pesat di negara itu tiba-tiba menjadi tidak jelas.
"Mereka sangat gugup hari ini," kata profesor itu. "Saya katakan pada mereka untuk tetap datang dan tetap belajar dan dalam beberapa hari ke depan pemerintah baru akan menetapkan peraturan."