Mahasiswa Muhammadiyah Tak Rela Kampusnya Dipolitisasi Sandi
jpnn.com, JAKARTA - Kehadiran calon wakil presiden Sandiaga Uno dan Ketua MPR Zulkifli Hasan sebagai pembicara seminar kebangsaan Universitas Muhammadiyah Purwokerto pada Selasa lalu, mendapat kritik. Menariknya, kritik itu datang dari mahasiswa Muhammadiyah sendiri.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DKI Jakarta M Huda Prayoga menyayangkan pihak kampus yang mengundang calon wakil presiden. Pasalnya, saat ini sudah masuk masa kampanye pilpres 2019.
“Tentunya kami menyayangkan ya, ini kan masa kampanye pilpres, seharusnya pihak kampus agak selektif lah dalam memilih narasumber. Sudah jelas larangan di PKPU terkait institusi pendidikan dan dalam kaidah Perguruan Tinggi Muhamadiyah kan juga dilarang terlibat dalam politik praktis. Kampus Muhammdiyah harus menjaga independensi” kata Huda di Jakarta, Rabu (26/9).
Huda menduga, diselenggrakannya acara tersebut di luar kampus hanya sebagai bentuk akal-akalan agar terkesan tidak melanggar peraturan.
“Dugaan kami, itu (seminar di luar kampus) hanya akal-akalan pihak cawapres dan pimpinan kampus aja untuk menghindari larangan kampanye di tempat pendidikan, tapi publik kan bisa menilai. Kami berharap fenomena ini tidak terus berlanjut pada kampus-kampus Muhammadiyah yang lain,” tambah Huda.
Lebih lanjut, Huda mengatakan, pihaknya tidak akan tinggal diam melihat upaya-upaya politisasi institusi pendidikan Muhammadiyah dan pelanggaran kampanye.
“Tentunya kami tidak akan diam jika ada upaya-upaya memanfaatkan perguruan tinggi Muhammadiyah dan pelanggaran-pelanggaran kampanye lain, bisa nanti ke Bawaslu atau upaya yang lain,” tutupnya.
Untuk diketahui, Universitas Muhammadiyah Purwokerto mengundang cawapres Sandiaga Uno dan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dalam seminar kebangsaan dengan tema Masa Depan Ekonomi Pancasila dan Tantangan Startup Wirausaha di Era Generasi Milenial di Hotel Karlita, Purwokerto pada Selasa 25 September 2018.