Mahasiswa Rawan Jadi Target ISIS
jpnn.com - TASIK - Polres Tasikmalaya menganggap mahasiswa menjadi salah satu elemen yang rawan terpengaruh faham Islam State Iraq and Syria (ISIS). Anggapan itu muncul setelah alumni salah satu perguruan tinggi di Tasikmalaya mengibarkan bendera hitam itu di depan rumahnya di Desa Cipaingeun Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya.
Kapolres Tasikmalaya AKBP Widjonarko mengatakan akan memperketat pengawasan di kampus di wilayah hukumnya.
"Setiap kampus yang ada di Tasikmalaya akan kita awasi ketat guna menghindari masuknya faham ini (ISIS, red). Selain kampus seluruh sekolah dan lembaga pendidikan pun akan kita perketat," ujarnya usai peresmian outlet Samsat di Salawu, Tasikmalaya kemarin (12/8).
Pihaknya pun berkoordinasi dengan pengurus perguruan tinggi di tiap-tiap kampus. Ia berharap dengan langkah itu pengurus kampus akan langsung melaporkan jika menemukan indikasi gerakan ISIS masuk di kalangan mahasiswa.
"Koordinasi sudah kita lakukan jauh-jauh hari. Kita minta kerjasamanya untuk kondusivitas Kabupaten Tasikmalaya pada khususnya agar melaporkan ke kami jika ada gerakan atau faham ISIS masuk ke kampus mereka," ujarnya.
Selain pengawasan ketat setiap kampus, pihaknya juga meminta seluruh masyarakat segera melapor jika menemukan acara yang disinyalir menyebarkan faham ISIS. Terlebih kegiatan yang tidak dikenal atau asing bagi masyarakat. Termasuk jika ada sebuah pengajian yang membawa-bawa faham ISIS untuk segera dilaporkan kepada kepolisian.
"Kami juga minta warga untuk segera melapor kalau ada acara atau perkumpulan yang menyebarkan faham ISIS. Bisa dilaporkan ke kantor polisi terdekat," ujarnya.
Selain upaya pencegahan secara langsung, kepolisian pun telah menggelar deklarasi penolakan faham ISIS bersama pimpinan daerah, aparatur pemerintahan, ulama dan beberapa ormas Islam. Seluruh langkah itu guna menekan perkembangan bahaya ISIS di wilayah Tasikmalaya.