Mahasiswa Sandera Mobil Tanki BBM
Pihaknya menuntut Pertamina untuk terbuka dan menyampaikan kepada masyarakat kondisi sesungguhnya. “Kenapa pertamina seperti terkesan panik dan tanpa sosialisasi langsung mengurangi kuota BBM tanpa sosialisasi,” tanyanya.
Tak mau disalahkan, Sales Executive Ritail 15 wilayah III Pertamina, Ziko Wahyudi menjelaskan kepada para mahasiswa bahwa instruksi tentang adanya pengurangan jatah atau kuota BBM adalah kewenangan dari pemerintah pusat.
Menurutnya pihaknya sebagai Unit pelaksana tetap melaksanakan kebijakan dari pemerintah namun demikian pihaknya tetap melihat kondisi di lapangan. Untuk sekarang pihaknya mengaku sudah menormalkan kembali stok ataupun kuota BBM untuk SPBU.
Menurutnya tujuan pengendalian sendiri adalah untuk menjamin ketersediaan BBM bersubsidi hingga akhir tahun. (dri)