Mahfud MD Diserang Hoaks, dari Soal Ujang Iskandar sampai Keturunan Aryo Omongkoro
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menilai kepentingan bangsa dan negara jauh lebih penting ketimbang merespons berbagai hoaks tentang dirinya belakangan ini.
"Hoaks-hoaks tentang saya itu tidak penting dan bisa diurus nanti saja. Yang jauh lebih penting adalah menyelamatkan negara dari segala dampak konflik yang mengiringi pemilu 2019 yang panas ini," kata Mahfud dalam keterangan tertulis, Senin (20/5).
Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ini mengatakan, baru-baru ini tersebar hoaks bahwa saat dia memimpin MK memutuskan untuk memenangkan pasangan calon Sugianto Sabran yang telah melakukan kecurangan di Pilkada Kotawaringin Barat 2010 silam.
"Itu hoaks besar, terbalik total. Sebab nyatanya MK saat itu justru memenangkan Ujang Iskandar. Sekarang Pak Sugianto maupun Pak Ujang masih hidup. Coba tanya kepada mereka mengenai posisi kasusnya," ungkap Mahfud.
Anggota DPR-RI 2004-2008 ini menjelaskan bahwa saat ini Sugianto Sabran menjadi Gubernur Kalteng setelah menang mutlak melawan Ujang Iskandar pada Pilkada Serentak tahun 2016.
(Baca Juga: Mahfud Bantah Masuk Tim Hukum Menkopolhukam)
Hoaks lainnya yang juga menerpa Mahfud adalah dia disebut adalah keturunan Aryo Omongkoro dari Bangkalan yang kemudian menjadi tentara KNIL Belanda pada awal 1900-an kemudian tewas dalam perang Aceh melawan Belanda.
Menurut Mahfud, hoaks itu tidak benar sama sekali. Bahkan di daerah kelahirannnya, Madura nama Aryo Omongkoro justru tidak dikenal sama sekali. "Lagi pula, kalau benar orang itu ada, jelas tak ada hubungan dengan saya," tegasnya.