Main Keyboard dengan Mata Tertutup, Jefri Pecahkan Rekor Dunia
’’Waktu latihan, saya jarang melihat ke keyboard. Pandangan saya selalu ke atas. Lama-lama hafal sendiri,’’ ungkap anak pertama pasangan Joko Manis dan Indah Setyoningsih tersebut.
Petualangan Jefri dalam bermusik dimulai saat dirinya masuk kelas 1 SD atau saat berusia 6 tahun. Joko membebaskan putranya itu untuk memilih hobi yang disenangi.
Meski di keluarga tidak ada yang mahir bermain musik, Jefri sejak kecil menunjukkan potensinya yang besar di bidang itu.
’’Dari waktu ke waktu potensi Jefri semakin besar. Maka, kami pun tidak tinggal diam. Dia langsung kami masukkan ke kursus-kursus piano di Semarang,’’ jelas Joko Manis, ayah Jefri.
Namun, saat Jefri mempersiapkan diri untuk pemecahan rekor dunia tersebut, kendala sempat muncul. Sekitar setahun lalu, tepatnya Mei 2016, bocah berkacamata minus tersebut tiba-tiba diminta berhenti berlatih musik oleh ayahnya.
Pasalnya, penghasilan Joko dari usaha isi ulang air minum di rumah tak seberapa. Tak cukup untuk membiayai kursus musik Jefri dan adiknya, Rafi Wardhana, 8.
’’Tapi, Jefri ngeyel. Dia bilang ke saya kalau dia minta waktu delapan bulan untuk mempersembahkan prestasi,’’ ungkap Joko.
Tak ingin mengecewakan sang anak, Joko menyanggupi permintaan anaknya itu. Begitu pula Jefri, dia makin bersemangat berlatih.