Main Lumpur, Gerobak Sapi dan Sayur Lompong, Andalan Omah Kecebong
"Kami bisa menyediakan puluhan gerobak sapi. Kami punya komunitas gerobak sapi di sekitar wilayah sini," terang Hasan yang pernah didatangi Menpar Arief Yahya itu.
Pernah satu waktu, seorang karyawati sebuah perusahaan menelepon Hasan. Ia meminta disediakan 20 gerobag sapi karena akan berkunjung dengan teman-teman satu kantor. Rupanya, mereka hanya ingin berfoto-foto di atas gerobag dengan mengenakan pakaian tradisional.
"Jadi, mereka ingin bernostalgia sebagai perempuan desa masa lalu. Pagi-pagi mereka berkeliling kampung dengan gerobag dan pakaian tradisionalnya," tambah Hasan.
Sejumlah tamu instansi penting pernah berkunjung ke Omah Kecebong. Ada rombongan dari Kejaksaan Agung yang dipimpin oleh Jaksa Agung. Ada pula rombongan biksu dari berbagai tempat. Mereka begitu menikmati suasana dan sajian makanan khas Omah Kecebong.
Salah satu menu khas Omah Kecebong adalah sayur lompong. Menu sayur khas lainnya adalah oseng Mbang Kates (daun pepaya), oseng tempe, bakmi Jawa dan sayur lodeh. Ada pula menu lainnya.
Hasan bercerita, pernah ada seorang ibu dari Surabaya yang datang ke Omah Kecebong marah-marah. Pasalnya, sayur lompong kesukaannya habis. Ibu tersebut datang tanpa reservasi terlebih dahulu.
"Memang, setiap hari Omah Kecebong buka untuk umum. Bisa langsung datang. Resikonya, bisa kehabisan menu yang disukai. Maka, saya sarankan sebaiknya reservasi terlebih dulu. Jumlah rombongan berapa, mau datang kapan, dan apa saja yang diinginkan," tandas Hasan.
Hasan mengatakan selepas libur lebaran, 24-25 Juni, Omah Kecebong sudah mendapat booking-an dari berbagai instansi. "Alhamdulillah mulai buka lagi 26 Juni sampai September sudah ada booking-an."