Majelis Lidah Berduri Lunasi Utang dengan Hujan Orang Mati
Majelis Lidah Berduri sempat memperdengarkan materi album Hujan Orang Mati di beberapa kesempatan seperti sesi dengar maupun konser.
Kini, album Hujan Orang Mati akhirnya bisa dinikmati oleh pendengar melalui The Storefront dan Bandcamp.
Sementara untuk platform musik digital lainnya, materi tersebut baru tersedia pada Maret 2025.
"Selama ini, kami cukup terganggu karena belum bisa menemui sebagian dari kalian yang lain, yang mungkin lebih jamak dan berdiri di depan berbagai latar, untuk berbagi temuan perjalanan album ini demi membangun percakapan lebih lebar," lanjut Majelis Lidah Berduri.
Majelis Lidah Berduri merupakan nama dari kolektif yang dahulu terkenal dengan sebutan Melancholic Bitch.
Band yang terbentuk sejak 1999 itu telah melepas 3 album yakni Anamnesis, Balada Joni dan Susi, serta NKKBS Bagian Pertama.
Setelah 20 tahun sejak memakai nama tersebut, Majelis Lidah Berduri terus berubah.
Apa yang semula suatu proyek dua orang (Yossy Herman Susilo dan Ugoran Prasad) berubah menjadi sekumpulan, mula-mula mirip suatu band (Teguh Hari, Yennu Ariendra, (Alm.) Anton W.A, Septian Dwirima, Richardus Ardita, Pierna Harris), lama-lama terus melebar (Nadya Hatta, Danish Wisnu, Uya Cipriano), sebelum makin menjadi gerombolan (Paulus Neo, Arsita Iswardhani, Ayu Saraswati, Eunike Theresia Siahaan). (ded/jpnn)