Majukan Pangan Lokal, Kementan Gelar MoU Petani dengan 136 Hotel
Senior VP Operations and Government Relations, Accor Indonesia dan Malaysia, Adi Satria menyambut kerja sama dengan Kementan dalam menyerap produk pangan lokal di hotel-hotel yang dipasok oleh petani. Pasalnya hal ini sejalan dengan program sepanjang tahun yang group Accor hotel banggakan yaitu Rediscover Indonesia.
Dia menjelaskan program Rediscover Indonesia ini telah dilaksanakan secara serentak di 140 hotel Accor di Indonesia, mendorong para wisatawan untuk mengapresiasi dan menikmati destinasi alam di Indonesia, seni dan budaya. Salah satunya produk pangan lokal.
"Kami dengan senang hati menyediakan produk pangan lokal pilihan ke hotel kami untuk memberikan variasi pengalaman bersantap yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga menyehatkan,” ujar Adi.
Selain itu, melalui kerja sama ini, Grup Accor hotel dapat melanjutkan upaya mendukung program pemerintah terkait Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Gerakan Konsumsi Pangan Lokal. Sinergi ini juga diharapkan mendorong pemulihan pariwisata Indonesia khususnya sektor perhotelan.
“Kami menerapkan ALLSAFE dengan komitmen menjaga kebersihan dan pencegahan global Accor termasuk di semua hotel di seluruh Indonesia serta menjalankan protokol kesehatan dan pedoman CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) dari pemerintah,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan kerjasama yang ditandatangani antara petani petani dengan Grup Accor Hotel akan dilakukan dalam beberapa tahap terdiri dari pertama memasok pangan dan minuman lokal ke 135 hotel group accor.
“Selanjutnya masuk ke Singapura, Malaysia dan berikutnya Asia Pasifik. Kita lakukan perlahan dan kesempatan bagi petani memasok pangan lokal ke hotel hotel setelah ditandatangani MoU antara Kementan dengan Accor Grup yang terdiri lebih dari 5.000 hotel di berbagai negara,” ungkapnya.
Suwandi menyebutkan berbagai pangan lokal Indonesia yang dimuat dalam cara bertindak 2 (CB2) terkait diversifikasi produksi dan pangan lokal seperti jagung, ubi, ketela, singkong, talas, sagu dan lainnya diolah sedemikian rupa sebagai pangan pokok .