Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Makanan Manis Berdampak Buruk Buat Tumbuh Kembang Anak

Selasa, 22 Desember 2020 – 16:55 WIB
Makanan Manis Berdampak Buruk Buat Tumbuh Kembang Anak - JPNN.COM
Dr Moretta Damayanti SpA(K), M.Kes, anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Foto tangkapan layar

"Anak memang mengatakan kenyang, tetapi bukan kenyang yang sesungguhnya. Karena itu anak menjadi terbiasa mengonsumsi makanan manis,” jelas Netti.

Pada kesempatan sama Dr Moretta Damayanti SpA(K), M.Kes, anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan, kebiasaan konsumsi makanan manis pada anak, bisa berdampak buruk dalam tumbuh kembang anak.

Gula menyebabkan anak menjadi kenyang dan efek lanjutannya tumbuh kembangnya terhambat. Apalagi pada anak yang mengonsumsi kental manis.

"Bila orang tua merasa dengan susu saja sudah cukup, maka anak berisiko kurang gizi. Namun bila anak yang mengonsumsi kental manis masih suka makan dan ngemil, bahayanya adalah obesitas,” papar Dr Moretta Damayanti.

Karena itu, untuk anak usia dini, juga penting diajarkan apa yang harus dimakan dan dihindari. Yang terpenting dipahami orang tua adalah dalam memberikan asupan gizi untuk anak bukan sekadar anak menjadi kenyang. Namun, harus ada lemak dan proteinnya, karena ini penting untuk tumbuh kembang anak.

Sementara Ketua Harian YAICI Arif Hidayat membeber hasil penelitian yang dilakukan YAICI, PP Muslimat NU dan PP Aisyiyah tentang persepsi masyarakat soal kental nanis pada 2020. Riset dilakukan di  DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, NTT dan Maluku. Total responden adalah 2.068 ibu yang memiliki anak usia 0 – 59 bulan atau 5 tahun. 

Dari penelitian ditemukan 28,96% dari total responden mengatakan kental manis adalah susu pertumbuhan, dan sebanyak 16,97% ibu memberikan kental manis untuk anak setiap hari. 

Temuan lainnya adalah, kategori usia yang paling banyak mengonsumsi kental manis adalah usia 3 – 4 tahun sebanyak 26,1%, menyusul anak usia 2 – 3 tahun sebanyak 23,9%.

Potensi anak-anak terkena obesitas makin besar karena anak-anak banyak mengonsumsi gula yang sumbernya dari permen cokelat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News