Malam Berdarah, Begal dan Korban Sama-sama Tewas
Sekitar pukul 20.00, keduanya melintas di Jalan Raya Rejoso. Saat melintas di jalan raya Dusun Kasuran, Rejoso Lor, tepatnya di depan jembatan timbang Rejoso, tersebut, kedua korban tiba-tiba dicegat empat pelaku. Para pelaku menyuruh kedua korban untuk mematikan mesin motor.
Terkejut, Tohir langsung menghentikan motor. Dia juga merobohkan motornya dan mencabut kunci kontak. Saat itulah para pelaku mendekat dan mengancam Tohir serta Mukhlison. Bersamaan dengan itu, mereka meminta korban untuk menyerahkan motor.
Merasa kalah jumlah, Mukhlison kabur. Para pelaku berupaya mengejar.
Sementara itu, Tohir melawan. Akibatnya, lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai tenaga proyek itu dikeroyok kawanan pelaku.
Tohir pun menjadi bulan-bulanan. Dia dibacok di bagian kepala dan leher. Akibatnya, nyawa Tohir melayang di lokasi kejadian. Aksi tersebut akhirnya diketahui warga yang kebetulan mendengar teriakan Mukhlison.
Tanpa dikomando, warga berbondong-bondong keluar rumah. Mereka membawa senjata seadanya. Ada yang membawa kayu, parang, pisau dapur, sampai senapan angin.
Ketika warga tahu Tohir sudah tewas, emosi massa kian memuncak. Pelaku yang pertama ditangkap warga bernama Adhi. Pemuda itu ditangkap saat hendak kabur ke
timur. Spontan, dia menjadi bulan-bulanan warga.
Adhi mengalami luka parah. Adhi lalu ditelanjangi dan kembali menjadi sansak hidup. Aksi warga yang main hakim tersebut terdengar polisi.