Malaysia Berhasrat Ikut Menyukseskan Proyek IKN Nusantara
Jika ditarik garis dari peta memang jarak Nusantara di Kalimantan Timur dengan Kota Kinabalu di Sabah maupun Kuching di Sarawak sama-sama sekitar 800 kilometer, sedangkan Brunei Darussalam sekitar 700 km.
Maka jika keberadaan Pan Borneo Highway dan Trans Kalimantan sepanjang total 5.324 km terhubung, itu akan menjadi nadi yang berperan besar memacu aliran pertumbuhan ekonomi di setiap titik yang dilewati di tiga negara. Terlebih ketika IKN Nusantara telah bergeliat.
Meski demikian, tentu jalur-jalur konektivitas lainnya yang memberikan kecepatan dan keamanan untuk menghubungkan tiga negara di sana juga menjadi semakin penting untuk dikembangkan.
Dalam sebuah diskusi Majelis Reboan yang diadakan Pengurus Pusat Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia yang kala itu mengangkat tema “Prospek Politik dan Masa Depan Kepemimpinan Melayu di Era Perdana Menteri Anwar Ibrahim: Peluang dan Tantangan”, Ketua Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah Malaysia Prof. Sonny Zulhuda menyampaikan tiga hal, yang salah satunya dilihat dari perspektif hubungan regional.
Ia mengatakan mengingat ke depan sudah menjadi pilihan bersama untuk bergerak secara kolektif, seperti halnya Eropa atau negara-negara teluk, saatnya ASEAN merajut kembali kekuatannya melalui tokoh-tokoh pemimpin yang bisa diterima lintas batas.
Menurut dia, Perdana Menteri Anwar Ibrahim dengan kharisma istimewa yang dimiliki, cukup kuat untuk menjadi simbol kekuatan bagi gerakan regional.
“Nah, saya harap Pak Anwar bisa membangkitkan itu lagi dengan para koleganya dari berbagai negara. Tadi sudah disebutkan bagaimana kedekatan beliau dengan Sultan Hassanal Bolkiah dan pemimpin-pemimpin Indonesia. Saya rasa ini bisa direkapitulasi,” ujar Sonny.
Hasrat Malaysia untuk Nusantara semoga dapat menjadi pembuka dari pendekatan positif untuk bergerak secara kolektif merajut kekuatan regional. (ant)