Malaysia Tunjuk Perusahaan AS Cari MH370
Pemerintah Malaysia membenarkan pihaknya telah memilih sebuah perusahaan untuk memulai upaya pencarian baru pesawat MH370 dan sekarang tengah menegosiasikan persyaratan kesepakatan tersebut.
Pemerintah Malaysia telah memberitahukan pihak keluarga dari ke-239 penumpang yang hilang dalam penerbangan MH370 bahwa saat ini mereka sedang menegosiasikan syarat dan ketentuan pencarian dengan perusahaan AS, Ocean Infinity.
Perusahaan eksplorasi dasar laut ini telah menawarkan untuk mencari pesawat Boeing 777 yang hilang itu tanpa harus membayar biaya apapun, jika memang pesawat itu tidak berhasil ditemukan.
Pesawat MH370 menghilang di atas Samudra Hindia selatan pada bulan Maret 2014 saat sedang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Beijing, China.
Pencarian awal di dasar laut telah ditangguhkan pada bulan Januari lalu setelah tidak ada jejak pesawat ditemukan di dasar lautan.
Pernyataan yang dikirim pada hari Kamis (19/10/2017) kepada keluarga dan kerabat penumpang MH370 menyatakan bahwa tim respon MH370, "menerima beberapa proposal dari pihak yang tertarik untuk mencari pesawat MH370. Ini termasuk sebuah tawaran oleh perusahaan yang dikenal sebagai Ocean Infinity dengan kesepakatan ‘No Cure No Fee’ alias jika pesawat tak ditemukan maka mereka tidak perlu dibayar".
"Penawaran ini telah dinilai secara menyeluruh oleh tim respon MH370 dan Pemerintah Australia, serta China telah diberitahu mengenai hal ini sejalan dengan semangat kerja sama tripartit (3 pihak).”
"Dalam hal ini, Pemerintah Malaysia telah memberi izin kepada tim respon untuk melanjutkan negosiasi terkait persyaratan dan ketentuan dengan Ocean Infinity."
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Tak Ada Pengusiran Jemaah saat Gibran Salat, Polisi Jangan Langsung Percaya | Reaction JPNN
-
Soal Dualisme Dekopin, Nurdin Halid: Kami Sah Secara Hukum
-
Ketum Dekopin Priskhianto Bakal Menggelar Munas Rekonsiliasi Dekopin
-
Jirayut Bakal Berkolaborasi dengan JKT 48
-
Bertemu Presiden El-Sisi, Prabowo Minta Pencak Silat menjadi Olahraga Resmi Mesir
- ABC Indonesia
Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
Selasa, 24 Desember 2024 – 23:55 WIB - ABC Indonesia
Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
Senin, 23 Desember 2024 – 23:58 WIB - ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
Sabtu, 21 Desember 2024 – 23:10 WIB - ABC Indonesia
Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
Jumat, 20 Desember 2024 – 23:59 WIB
- Humaniora
Honorer Diangkat PPPK Paruh Waktu Secara Otomatis? Deputi KemenPAN-RB Beri Penjelasan
Selasa, 24 Desember 2024 – 20:39 WIB - Riau
Eks Pejabat di Balik SPPD Fiktif DPRD Riau Bakal Dicekal ke Luar Negeri
Selasa, 24 Desember 2024 – 19:22 WIB - Hukum
PDIP Anggap Kasus yang Menjerat Hasto Sebagai Teror Politik
Selasa, 24 Desember 2024 – 21:58 WIB - Sport
Head to Head Bali United vs Persebaya: Sama-sama Pernah Saling Mengalahkan
Selasa, 24 Desember 2024 – 18:42 WIB - Parpol
Hasto Masih Melaksanakan Tugas Kesekjenan Sebelum KPK Mengumumkan Status Tersangka
Selasa, 24 Desember 2024 – 21:40 WIB