Maleo, Program Mobnas Hingga Kendaraan Hidrogen Rancangan BJ Habibie
jpnn.com, JAKARTA - Mendiang Prof. Dr. Ing. B.J Habibie tidak saja piawai di dunia dirgantara, sepak terjangnya ternyata hingga ke industri otomotif.
Semasa hidupnya, Presiden ke-3 RI ini pernah menjalankan program pembangunan mobil nasional Indonesia pada dekade 1990-an. BJ Habibie menamakan proyek tersebut dengan Mobil Masyarakat Murah atau Maleo.
Proyek tersebut dijalankan saat BJ Habibie menjadi Menteri Riset dan Teknologi, juga bersamaan dengan rencana produksi Timor.
Maleo dirancang sebagai mobil perkotaan jenia sedan kompak yang gadang ramah lingkungan dan harga murah.
Tidak tanggung-tanggung, BJ Habibie merekrut 83 insinyur serta para ahli teknik Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS) yang mencakup Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), PINDAD, Lembaga Elektronika Nasional (LEN), INTI, BARATA, dan Krakatau Steel.
Rancang bangun Maleo sendiri disiapkan Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) bersama dengan pihak Australia, yang berpijak pada industri dirgantara.
Rancangan mobil nasional Maleo sendiri memiliki sejumlah ubahan, alih-alih sekadar melakukan rebadge. Habibie menyiapkan blue print baik rangkaian mesin hingga kaki-kaki. Maleo sendiri juga mendapatkan lisensi penuh untuk desain Rover Metro tersebut.
Sektor dapur tenaga, Maleo diungkapkan menggandeng perusahaan asal Australia dengan memanfaatkan mesin Orbital. Maleo memang dipersiapkan akan disuntikkan mesin 3 silinder berkapasitas 1.200-1.300 cc. Bahkan BJ Habibie merancang proyek masa depan melalui mesin berbahan bakar hidrogen.