Malu G-Land
Oleh Dahlan IskanOlahraga surfing memang ngetop lima tahun terakhir. Sejak World Surf League (WSL) dipimpin wanita satu ini: Sophie Goldschmidt.
Ia orang California. Pemain tenis sejak remaja. Organisasi tenis memberinya beasiswa. Untuk kuliah di Burleigh, Texas.
Sophie cedera. Tidak bisa main tenis lagi. Ia pun berkarier di pemasaran olahraga. Pernah menangani marketing basket, sepak bola sampai rugbi.
Tiga tahun lalu Sophie dilamar menjadi CEO World Surf League. Dialah yang menggebrak marketing olahraga surf.
Yang dia seriusi pertama adalah membangun perhatian publik pada surf. Sophie prihatin. Tidak banyak orang yang menjadi fans surfing.
Dia garap media sosial sungguh-sungguh.
Sophie sukses besar. Di arena Facebook, kini surfing mendapat perhatian terbesar ketiga. Mengalahkan sepak bola. Mengalahkan golf. Hanya kalah dari basket dan American football.
Berikutnya Sophie mencatat sejarah: berhasil menjual hak siar online ke Facebook. Dengan nilai USD 30 juta. Selama tahun depan.
Itulah sebabnya WSL bisa lebih independen. Ia bisa menetapkan sendiri di mana saja kejuaraan dunia harus dilaksanakan. Tidak harus memilih lokasi yang sebenarnya kalah hebat --tapi pemerintah setempat mampu membiayai.
Bupati Anas dapat berkah dari sukses leadership Sophie. Salah satu seri WSL Championship Tour 2020 bisa diputuskan di G-Land. Tanpa Banyuwangi harus mengeluarkan biaya.